Dalam sidang umum WTO pada Desember 2014 lalu telah disetujui bahwa Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-10 akan dilaksanakan di Nairobi, Kenya pada tanggal 15-18 Desember 2015. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Sidang Umum WTO, dia menyambut baik tawaran dari pemerintah Kenya dan menghormati pemerintah Turki yang menarik kembali tawarannya yang juga berkeinginan menjadi tuan rumah WTO.
Berdasarkan keterangan resmi dari WTO, Kenya selama ini memperlihatkan dukungan yang penuh dan mempunyai semangat konsesus yang menjadi modal penting untuk menghasilkan keputusan berarti. Semangat ini menjadi penting di tengah kebuntuan berkali-kali yang dihasilkan dalam berbagai pertemuan KTM.
Mengenai tanggal yang dipilih, para delegasi mempunyai perhatian yang sama supaya tidak berbenturan dengan pertemuan perubahan iklim UNFCCC di Paris pada tanggal 30 November-11 Desember pada tahun ini.
Pertemuan tingkat menteri ini dilaksanakan sekali dalam dua tahun. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada tahun 2013 di Bali dengan menghasilkan beberapa keputusan yang dikenal dengan Paket Bali yang terdiri dari: paket kebijakan untuk negara kurang berkembang, fasilitasi perdagangan, dan kebijakan mengenai perdagangan produk pertanian.
Pada Januari lalu juga telah diadakan pertemuan informal menteri-menteri Afrika dengan Dirjen WTO, Roberto Azevedo yang membicarakan kerja-kerja WTO pada tahun 2015. Isu-isu seperti pertanian dan pembangunan, termasuk Least Development Countries(LDC’s) dan kapas tetap menjadi konsern utama dalam KTM WTO ke-10. **Rika