Jakarta, Jumat (12/8) – Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia bersama Peoples Vaccine Alliance (PVA) Asia dan Indonesia for Global Justice (IGJ) menggelar Aksi Kampanye untuk mendesak Negara G20 Berkomitmen secara nyata untuk mewujudkan akses vaksin yang adil. Aksi Kampanye ini digelar di sela-sela pertemuan Kelompok Kerja Akses Vaksin dan Kesehatan Global, Civil-20 yang tengah berlangsung pada hari kamis hingga sabtu (11-13/8). Di sela-sela pertemuan ini, sebagian peserta memutuskan untuk menggelar aksi di Silang Barat Daya Monas atau sekitar Bundaran Patung Kuda.
Aksi ini digelar karena ketimpangan akses vaksin global saat ini masih terjadi, terutama di negara-negara miskin dan berkembang di Afrika. PVA Asia menyebutkan setiap dosis vaksin yang dikirim ke negara berkembang, ada 56 dosis yang dikirim ke negara maju. IGJ menilai selama ini vaksin Covid-19 dilindungi oleh berbagai aturan kekayaan intelektual yang membuat negara-negara miskin dan berkembang tidak bisa memproduksi sendiri kebutuhan vaksin mereka. Hal ini tidak hanya terjadi pada vaksin tetapi juga pada hampir semua kebutuhan Covid-19. Akhirnya negara-negara miskin dan berkembang tidak memiliki pilihan selain bergantung pada perusahaan farmasi.
“Selama ini akses pada kebutuhan Covid-19 sangat sulit karena produknya sendiri dimonopoli oleh perusahaan farmasi melalui aturan kekayaan intelektual. Akhirnya negara tidak punya pilihan selain tunduk pada supply dan harga yang ditentukan oleh perusahaan farmasi. Hal ini bukan saja berlaku pada Covid-19 tetapi pada obat hingga diagnostik,” ujar Rahmat Maulana Sidik, Direktur Eksekutif IGJ.
Beberapa bulan sebelumnya, Organisasi Masyarakat Sipil dari seluruh dunia mendesak agar negara-negara di seluruh dunia menyepakati proposal TRIPS Waiver yang akan menghentikan sementara aturan kekayaan intelektual pada kebutuhan Covid-19. Tetapi hasil dari KTM WTO ke-12 dinilai mengecewakan bagi masyarakat sipil karena tidak berhasil menyepakati Proposal TRIPS Waiver yang sesuai dengan teks usulan masyarakat sipil. Untuk itu IGJ melihat momentum Presidensi Indonesia di G20 agar segera menyepakati upaya lain untuk akses vaksin melalui sharing technology yang bebas dari hambatan kekayaan intelektual dan serta kerja sama riset yang terbuka. Sekaligus berkomitmen untuk tidak menggunakan mekanisme sengketa apapun atas upaya tersebut.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang membawa inisiatif perluasan manufaktur pada kebutuhan Covid-19 melalui G20. Namun kami mengingatkan hal ini tidak mudah. Negara-negara G20 juga terdiri atas negara-negara yang menolak proposal TRIPS Waiver. Untuk itu kita harus tegas, terutama mendesak negara-negara maju di G20 untuk berkomitmen atas nama kemanusiaan dan berhenti mengutamakan keuntungan di atas kemanusiaan,” menurut Agung Prakoso, Program Office untuk Isu Kesehatan IGJ.
Penting untuk mendesak negara-negara G20 agar berhenti menempatkan kepentingan keuntungan di masa pandemi Covid-19. Pandemi telah berakibat pada jutaan kematian dan ratusan juta kemiskinan. Di atas kondisi tersebut, data dari Peoples Vaccine Alliance Asia justru menyebutkan bahwa Big Pharma seperti Pfizer, BioNTech, dan Moderna justru menghasilkan lebih dari 4 juta dolar dalam satu jam hanya dari keuntungan vaksin. Padahal lebih dari 100 miliar dolar dana publik telah diinvestasikan ke perusahaan farmasi untuk pengembangan dan produksi vaksin.
Aksi ini dibuka dengan minute of silent sebagai bentuk berduka dari massa aksi atas kematian akibat Covid-19. Peserta aksi kemudian menyanyikan sejumlah yel-yel dan diakhiri dengan aksi teatrikal menyuntik negara G20 dengan “Vaksin Anti Profit pada Pandemi” agar negara G20 berhenti memikirkan keuntungan dan fokus pada kemanusiaan. Massa aksi juga menulis sejumlah pesan untuk negara G20 pada potret negara G20 yang menjadi properi aksi.
DOWNLOAD DOKUMEN
Kontak person:
Agung Prakoso,
Program Officer untuk Isu Kesehatan, Indonesia for Global Justice
E: agung.prakoso@igj.or.id
P: +6285788730007
Tentang Peoples Vaccine Alliance Asia:
Peoples Vaccine Alliance adalah koalisi lebih dari 100 organisasi, didukung oleh Peraih Nobel, ilmuwan, Kepala Negara dan aktivis, yang bekerja untuk Vaksin Rakyat, tersedia gratis untuk semua orang, di mana saja. https://peoplesvaccine.org/
Tentang Indonesia for Global Justice:
Indonesia for Global Justice adalah Organisasi Masyarakat Sipil yang fokus pada Isu Perdagangan Bebas dan dampaknya kepada masyarakat termasuk pada sektor akses kesehatan. IGJ saat ini aktif sebagai anggota Peoples Vaccine Alliance dan juga Civil-20.